Suitability analysis of culture area using floating cages inAmbon BayAnalisis kesesuaian lahan budidaya keramba jaring apung di Teluk Ambon

Abstract: 

Fish cultivation under floating net system has good and promising prospects to develop as a potential and sustainable economic activity in Ambon Bay waters due to its great coastal and marine resources potential. This study was aimed to analyze the suitability of Ambon bay waters based upon site suitability criteria matrix for floating net cage culture. For this, water quality parameters were measured and then arranged in a matrix of site suitability for floating net cage culture. Results showed that water temperature ranged from 25.3 to 26.43 ⁰C, current speed from 5.78 to 23.51 cm / sec, depth from 5-25 m, visibility from 4.00 to 11.00 m, salinity from 28.41 to 33.92 ppt, DO from 6.56 to 7 ppm, pH from 7.66 to 8.19, and suspended solid from 0.46 to 2.52 NTU. As conclusion, Ambon Bay waters is very appropriate for floating net cage culture development. 

Keywords: floating net; site suitability; Ambon Bay 


Abstrak: 

Budidaya Keramba Jaring Apung memiliki prospek yang cukup cerah dan menjanjikan untuk dikembangkan menjadi suatu kegiatan ekonomi yang tangguh dan berkelanjutan di perairan Teluk Ambon, karena memiliki potensi sumberdaya pesisir dan laut yang besar. Penelitian ini bertujuan menganalisa perairan teluk Ambon untuk menentukan kesesuaian lahan berdasarkan kriteria matriks kesesuaian lahan budidaya keramba jaring apung. Untuk menentukan kesesuaian lahan budidaya keramba jaring apung di perairan Teluk Ambon maka dilakukan pengukuran kualitas air kemudian disusun dalam matriks kriteria kesesuaian lahan untuk budidaya keramba jaring apung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu air berkisar dari 25,3-26,43 ⁰C, kecepatan arus 5,78-23,51 cm/det, kedalaman 5-25 m, kecerahan 4,00-11,00 m, salinitas 28,41-33,92 ppt, oksigen terlarut 6,56-7 ppm, pH 7,66-8,19, Muatan Padatan Tersuspensi 0,46-2,52 NTU. Sebagai kesimpulan, perairan Teluk Ambon sangat sesuai untuk dilakukan kegiatan pengembangan budidaya keramba jaring apung.


PENDAHULUAN

Budidaya Perairan sebagai bagian integral dari sektor perikanan di Indonesia memiliki prospek yang menjanjikan untuk dikembangkan menjadi suatu kegiatan ekonomi yang tangguh dan berkelanjutan. Perairan kota Ambon memiliki potensi kelautan dan perikanan yang sangat diandalkan. Potensi berupa perikanan tangkap meliputi luas wilayah laut 136.116.1 Km2 dengan panjang garis pantai 1.256.230 Km2 dari luas wilayah 147.480.6 Km2 . Potensi sumber daya ikan yang dimiliki sebesar 484.532 ton/tahun dengan jumlah tangkapan yang diperbolehkan (JBT) sebesar 387.324 ton/tahun. Potensi tersebut dimanfaatkan sebesar 41.307.1 ton/tahun (BPMD, 2007). Potensi sumber daya pesisir dan laut yang ada di Kota Ambon, harus mampu menciptakan strategi pembangunan yang terpadu dan berkelanjutan, serta mampu menciptakan peluang dan menarik investasi. Karena kebijakan pembangunan yang diterapkan masih berorientasi pada pemgembangan wilayah daratan dibandingkan dengan wilayah pesisir dan laut. Dengan demikian perlu didorong lebih cepat wilayah pesisir dan laut, sehingga dapat memperkecil kesenjangan yang ada dalam kerangka memanfaatkan peluang dan mengeliminasi ancaman dari perubahan-perubahan yang telah berlangsung. Berdasarkan kenyataan tersebut, maka Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah : Menganalisa perairan Teluk Ambon untuk menentukan kesesuaian lahan berdasarkan kriteria matriks kesesuaian budidaya keramba jaring apung.


I BUILT MY SITE FOR FREE USING