KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA KERAMBA JARING APUNG DI TELUK AMBON DALAMTHE FEASIBIITY OF FLOATING NET CAGE CULTURE BUSINESS AT INNER OF AMBON BAY

ABSTRAK

Perairan Teluk Ambon Dalam (TAD) merupakan daerah potensial untuk berbagai usaha perikanan, yang bila dikembangkan akan memberikan nilai ekonomis tinggi. Salah satu usaha perikanan di Teluk Ambon Dalam adalah budidaya dengan media keramba jaring apung. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis kelayakan usaha budidaya di Teluk Ambon Dalam, Desa Waiheru dan Desa Poka berdasarkan aspek finansial dengan kriteria seperti Revenue Cost Ratio (R/C), Return on Investment (ROI), Payback Period (PP), dan Break Event Point (BEP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha budidaya keramba jaring apung layak dikembangkan, dengan rata-rata nilai R/C di Desa Waiheru dan Desa Poka >1, rata-rata nilai ROI di Desa Waiheru untuk jenis keramba HDPE sebesar 48,64% dan keramba kayu sebesar 109,70%, sedangkan di Desa Poka untuk jenis keramba HDPE sebesar 44,25% dan keramba kayu sebesar 124,01%. Payback period ratarata untuk keramba HDPE di Desa Waiheru 2,12207 tahun atau 2 tahun 1 bulan dan Desa Poka 2,26239 tahun atau 2 tahun 3 bulan, sedangkan untuk keramba kayu di Desa Waiheru 0,94529 tahun atau 11 bulan dan Desa Poka 0,84094 tahun atau 10 bulan. BEP produksi mendapatkan keuntungan karena jumlah produksi atau ikan yang terjual lebih besar dari BEP produksi dan harga jual untuk masing-masing jenis ikan yang dibudidayakan telah melebihi BEP harga. 

Kata Kunci: Keramba Jaring Apung, Kelayakan Usaha, Teluk Ambon Dalam 


ABSTRACT

The waters of Inner Ambon Bay is potential for various fishery businesses, which if developed will provide high economic value. One of the fishery businesses in Inner Ambon Bay is aquaculture using floating net cages. The purpose of this study is to analyze the feasibility of aquaculture in Ambon Dalam Bay, Waiheru Village and Poka Village based on financial aspects with criteria such as Revenue Cost Ratio (R/C), Return on Investment (ROI), Payback Period (PP), and Break Event Point (BEP). The results show that the floating net cage cultivation business is feasible to develop, with an average R/C value in Waiheru Village and Poka Village >1, the average ROI value in Waiheru Village for HDPE cages is 48.64% and wooden cages is 109.70%, while in Poka Village is 44.25% for HDPE cages and 124.01% for wooden cages. The average payback period for HDPE cages in Waiheru Village is 2.12207 years or 2 years and 1 month and Poka Village is 2.26239 years or 2 years and 3 months, while for wooden cages in Waiheru Village 0.94529 years or 11 months and Poka Village 0.84094 years or 10 months. The production BEP benefits because the amount of production or fish sold is greater than the production BEP and the selling price for each type of fish cultivated has exceeded the BEP price


I BUILT MY SITE FOR FREE USING