Abstrak.
Kota Ambon, Ibukota Provinsi Maluku, adalah kota pesisir yang sebagian besar lahannya adalah kawasan pesisir Teluk Ambon. Seiring dengan pertambahan jumlah penduduknya, Kota Ambon juga terus berkembang. Kenaikan muka laut global sekarang cenderung mendapat perhatian karena dampak yang mungkin ditimbulkannya terhadap kawasan pesisir. Pada tahun 2100, diproyeksikan muka laut naik hingga 1,1 meter dari ketinggian muka laut sekarang. Sebagai kota pantai, kecenderungan kenaikan muka laut tersebut hendaknya diperhitungkan di dalam pengembangan Kota Ambon. Analisis visual terhadap citra satelit Teluk Ambon dari Google Earth dan rekaman video yang dipublikasikan di media sosial dan hasil pengamatan lapangan perhadap kawasan pantai Teluk Ambon menunjukkan bahwa: (1) dataran rendah tepi pantai di kawasan pesisir Teluk Ambon telah berkembang menjadi kawasan terbangun yang padat penduduk; (2) Kota Ambon berkembang ke arah kawasan perbukitan; (3) di sepanjang pantai Teluk Ambon terdapat upaya melakukan reklamasi dan membangun struktur pertahanan pantai yang dilakukan secara personal oleh penguasa lahan pantai. Kecenderungan tersebut berimplikasi pada: (1) turunnya kualitas lingkungan kawasan pesisir Teluk Ambon di beberapa lokasi; dan (2) meningkatkan tingkat kerentanan kawasan kawasan pesisir terhadap bahaya yang dapat timbul karena kenaikan muka laut di sepanjang pantai Teluk Ambon, apabila skenario kenaikan muka laut di atas benar-benar terjadi. Kata kunci: kawasan pesisir, kenaikan muka laut, Kota Ambon, pembangunan kawasan pesisir, Teluk Ambon Abstract. Ambon City, the capital of Maluku Province, is a coastal city where most of the land is the Ambon Bay coastal area. Along with the increase in population, Ambon City also continues to grow. Global sea-level rise is now likely to receive attention because of the impact it may have on coastal areas. By 2100, it is projected that sea levels will rise to 1.1 meters from the current sea level. As a coastal city, the trend of sea-level rise should be taken into account in the development of Ambon City. Visual analysis of the Ambon Bay satellite imagery from Google Earth and video recordings published on social media and the results of field observations of the Ambon Bay coastal area show that: (1) the coastal lowlands in the Ambon Bay coastal area have developed into densely populated built areas; (2) Ambon City is growing towards hilly areas; (3) along the coast of Ambon Bay, there are efforts to carry out reclamation and build coastal defense structures which are carried out personally by the coastal land authorities. This tendency has implications for (1) the decline in the environmental quality of the coastal area of Ambon Bay in several locations; and (2) increasing the level of vulnerability of coastal areas to hazards that may arise due to sea-level rise along the coast of Ambon Bay if the sea level rise scenario above actually occurs.
1. PENDAHULUAN
Kawasan pesisir adalah daerah transisi antara lingkungan darat dan laut yang dicirikan oleh diversitas biologi dan dinamika geomorfologi yang tinggi. Kawasan tersebut memberikan kesempatan yang luas bagi Prosiding Seminar Nasional DPD HA IPB Maluku 2022 - 51 pengembangan industri, perdagangan dan pariwisata; dan memiliki kisaran nilai ekonomi, ekologi, estetika dan ilmiah yang lebar (Blackburn et al., 2019; WOR, 2017). Berbagai potensi sumberdaya alam dan berbagai kemudahan yang ada di kawasan tersebut menarik banyak orang untuk bertempat tinggal dan beraktifitas di kawasan pesisir. Banyak kota berkembang di kawasan pesisir mulai dari kota kecil hingga megapolitan seperti Jakarta (Pelling & Blackburn, 2012). Secara sederhana dapat dikatakan bahwa di kawasan pesisir berkembang berbagai bentuk aktifitas rekreasional dan komersial (Ku et al, 2021). Kawasan pesisir adalah daerah yang sangat rentan terhadap bahaya kenaikan muka laut (Griggs & Reguero, 2021). Penduduk yang bertempat tinggal di dataran rendah tepi pantai rentan terhadap potensi kenaikan muka laut (Koroglu et al., 2019). Makin besar jumlah penduduk yang tinggal di kawasan pesisir maka makin besar pula kerugian yang akan terjadi (WOR, 2017) dan makin banyak penduduk yang harus mengungsi (Griggs & Reguero, 2021). Pertambahan jumlah penduduk di kawasan pesisir meningkatkan tekanan terhadap kondisi lingkungan di kawasan pesisir itu, dan kenaikan muka laut meningkatkan kerentanan kawasan pesisir terhadap bahaya yang berkaitan dengan kenaikan muka laut (Ku, 2021; Blackburn et al., 2019; Pelling & Blackburn, 2012). Dalam beberapa dekade mendatang, kenaikan muka laut menjadi perhatian utama karena banjir dan erosi yang dapat terjadi di kawasan pesisir (Thieblemont et al., 2019; Griggs & Reguero, 2021). Proyeksi terakhir skenario kenaikan muka laut adalah bahwa pada tahun 2100 muka laut akan berada sekitar 1,1 meter di atas muka laut sekarang dengan tingkat kepercayaan menengah (Oppenheimer et al., 2019). Kota Ambon adalah ibukota Provinsi Maluku yang juga merupakan pusat pertumbuhan yang utama di Provinsi Maluku, yang sebagian besar wilayahnya adalah wilayah pesisir Teluk Ambon (Gambar 1). Pertambahan jumlah penduduk Kota Ambon telah menyebabkan kota tersebut berkembang dan menyebabkan perubahan tataguna lahan di kawasan kota tersebut (Kakisina et al., 2015).